OSAKA
– Timnas Indonesia akan mendapatkan ganjaran besar jika mampu menaklukkan Jepang dalam laga pamungkas Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Meski laga ini tak lagi menentukan nasib kedua tim di klasemen, kemenangan tetap memiliki arti besar, terutama dalam perburuan poin FIFA.

Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi tim raksasa Asia, Jepang, pada Selasa (10/6/2025) di Stadion Panasonic Suita, Osaka. Pertandingan ini jadi panggung adu gengsi sekaligus peluang besar Indonesia untuk menyalip sejumlah negara Asia di peringkat FIFA, termasuk rival regional seperti Vietnam.

Tak Lagi Soal Tiket, Tapi Soal Reputasi

Jepang sudah memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026. Sementara Indonesia sukses melangkah ke ronde keempat Kualifikasi Zona Asia — capaian historis pertama dalam sejarah sepak bola nasional.

Namun, di luar itu, pertandingan ini tetap diperebutkan dengan penuh keseriusan. Alasannya jelas: poin FIFA yang dipertaruhkan sangat besar.

Melansir dari situs Football-Ranking.com, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-116 dunia dengan koleksi 1.157,97 poin, usai meraih kemenangan krusial melawan China. Tambahan poin dari kemenangan itu memberi efek domino pada posisi di ranking FIFA.

Jika Indonesia berhasil mengalahkan Jepang — tim yang menempati peringkat ke-17 dunia — maka peningkatan poin bisa melesat signifikan, bahkan hingga lebih dari 15 poin tergantung margin skor dan status laga resmi FIFA.

“Jika Timnas Indonesia menang atas Jepang, lonjakan poin bisa mengancam posisi Vietnam di ranking FIFA,” tulis Football Ranking dalam analisisnya.

Ancaman Serius bagi Vietnam

Vietnam saat ini menempati peringkat ke-115 dunia, hanya terpaut tipis dari Indonesia. Artinya, kemenangan atas Jepang sangat mungkin membuat Indonesia melampaui Vietnam dalam ranking FIFA.

Kondisi ini diperkuat dengan performa inkonsisten Vietnam yang belum tentu mendulang poin maksimal di pertandingan terakhir mereka.

Laga ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa prestasi Indonesia bukan hanya soal lolos babak, tetapi juga perbaikan nyata di kancah global.

Poin FIFA, Kunci ke Pot Undian yang Lebih Baik

Kenaikan ranking FIFA bukan semata gengsi. Dalam konteks Kualifikasi Piala Dunia dan kompetisi resmi AFC lainnya, posisi di peringkat FIFA akan memengaruhi pot undian babak selanjutnya.

Semakin tinggi posisi Indonesia, semakin besar peluang ditempatkan di pot yang lebih menguntungkan dan menghindari tim-tim raksasa di fase awal.

Karenanya, meski Jepang telah lolos, dan Indonesia sudah memastikan tempat di ronde keempat, pertandingan ini tetap sangat strategis bagi masa depan Garuda.

Editor: Redaksi
Tanggal: 8 Juni 2025
Kategori: Internasional, Sepak Bola
Sumber: Football-Ranking.com, AFC, FIFA


Media Korea Tak Percaya Dipecundangi Bekas Anak Buah STY: Sepak Bola Kita Runtuh!

JEDDAH
– Kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-17 Indonesia di laga perdana Grup C Piala Asia U-17 2025 menjadi pukulan berat bagi publik Negeri Ginseng. Banyak media Korea Selatan menyoroti hasil mengejutkan tersebut dengan nada kecewa dan penuh kekecewaan.

Timnas U-17 Korea Selatan yang difavoritkan di grup ini justru harus mengakui keunggulan Garuda Muda lewat skor tipis 0-1. Laga berlangsung pada Jumat (4/4/2025) malam di Stadion Pangeran Abdullah Al-Faisal, Jeddah.

Media-media Korea menyoroti kekalahan ini dengan tajuk-tajuk tajam. Salah satunya bahkan menulis: "Sepak Bola Kita Runtuh! Dikalahkan Bekas Anak Buah STY!"

Tajuk itu merujuk pada sosok pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, yang merupakan mantan asisten pelatih Shin Tae-yong di timnas senior Indonesia. Nova kini sukses menunjukkan kelasnya sebagai pelatih kepala.

Dominasi Korea Tak Berbuah Hasil

Secara statistik, Korea Selatan memang mendominasi. Tim asuhan Baek Ki-tae menguasai jalannya pertandingan dan menciptakan banyak peluang.

Salah satu peluang emas terjadi pada menit ke-12 saat tendangan Kim Ye-geon nyaris membobol gawang Indonesia, namun hanya membentur mistar. Sepanjang laga, Korea juga menguasai penguasaan bola hingga 65%.

Namun, Timnas U-17 Indonesia tampil solid dan disiplin. Nova Arianto memasang taktik efektif dengan transisi cepat dan pertahanan berlapis, yang terbukti ampuh membendung agresivitas lawan.

Di menit akhir laga, Indonesia mencetak gol kemenangan lewat Evandra Florasta yang memanfaatkan bola rebound setelah penalti yang ia ambil ditepis kiper Korea.

Media Korea: "Bagaimana Bisa Kita Tumbang?"

Reaksi media Korea sangat keras. Banyak yang menyebut kekalahan ini sebagai "alarm bahaya" bagi masa depan sepak bola usia muda mereka.

“Kami kalah dari tim yang dilatih bekas asisten STY. Ini bukan hanya kekalahan, tapi tamparan untuk seluruh sistem pembinaan pemain muda Korea,” tulis salah satu editorial media olahraga Korea.

Sementara itu, pelatih Baek Ki-tae mengakui timnya kehilangan fokus di menit-menit krusial dan gagal mengantisipasi strategi bertahan Indonesia.

Nova Arianto: "Kemenangan dari Proses, Bukan Keberuntungan"

Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, menegaskan kemenangan ini bukan hasil kebetulan.

“Kami sudah siapkan semua dari jauh hari. Anak-anak tampil luar biasa disiplin dan mental mereka teruji. Ini kemenangan dari proses, bukan dari keberuntungan,” ujarnya.

Kemenangan ini menjadi awal yang luar biasa bagi Timnas U-17 Indonesia di Piala Asia U-17 2025. Media Vietnam memuji, sementara media Korea kecewa. Namun satu hal jelas: Garuda Muda sudah membuat Asia mulai memperhitungkan mereka.

Editor: Redaksi
Tanggal: 8 Juni 2025
Sumber: AFC, Naver Sports Korea, Vietnam Football News


Piala Asia U-17 2025 - Kalahkan Korsel, Media Vietnam Sebut Timnas U-17 Indonesia Bikin Gempa Dahsyat

JEDDAH
– Kejutan besar datang dari Stadion Pangeran Abdullah Al-Faisal, Jumat (4/4/2025) malam waktu setempat. Timnas U-17 Indonesia sukses menumbangkan raksasa Asia, Korea Selatan, dalam laga perdana Grup C Piala Asia U-17 2025.

Pertandingan berlangsung ketat dan menegangkan sejak menit awal. Namun, skuad Garuda Muda tampil penuh semangat dan disiplin tinggi di bawah arahan pelatih lokal yang taktis. Hasilnya, Indonesia berhasil mencuri tiga poin lewat kemenangan tipis 1-0.

Gol semata wayang dicetak oleh Evandra Florasta melalui proses dramatis. Ia sempat gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-90+2 setelah tendangannya ditepis kiper Korea Selatan. Namun bola muntah disambar kembali olehnya dan sukses membobol gawang lawan.

Media Vietnam: “Indonesia Bikin Gempa Dahsyat”

Kemenangan ini bukan hanya dirayakan di tanah air. Media Vietnam pun tak kalah heboh menyorot hasil ini. Salah satu portal berita olahraga ternama Vietnam bahkan menulis, "Timnas U-17 Indonesia Membuat Gempa Dahsyat di Asia."

Mereka menyebut kemenangan atas Korea Selatan bukan sekadar kejutan, melainkan peringatan serius bagi negara-negara pesaing bahwa kekuatan sepak bola muda Indonesia tengah bangkit.

“Mengalahkan Korea Selatan di turnamen sebesar ini bukan perkara mudah. Indonesia menunjukkan kedewasaan dan ketenangan luar biasa,” tulis media Vietnam tersebut dalam laporannya.

Jalan Masih Panjang, Tapi Modal Besar

Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Indonesia untuk melangkah lebih jauh di Piala Asia U-17. Selain tiga poin, laga ini juga menjadi pembuktian mental dan kemampuan individu serta kolektif tim.

Pelatih Timnas U-17 Indonesia mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Ia berharap kemenangan ini menjadi pelecut semangat untuk laga-laga selanjutnya.“Ini baru awal. Kami tidak boleh lengah. Target kami tidak hanya lolos grup, tapi menembus sejauh mungkin,” ujar sang pelatih usai pertandingan.

Dengan hasil ini, Indonesia untuk sementara memimpin klasemen Grup C. Laga berikutnya akan menjadi penentu kelolosan, dan semua mata kini mulai tertuju pada Garuda Muda yang sedang bersinar.

Editor: Redaksi
Tanggal: 8 Juni 2025
Sumber: AFC, Vietnam Football News, Timnas Official


Pesan Bijak Cristiano Ronaldo untuk Lamine Yamal, Biarkan Wonderkid Barcelona Berkembang

MUNICH
– Kapten Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo, memberikan pesan menyentuh dan penuh makna kepada Lamine Yamal, wonderkid Timnas Spanyol, jelang laga final UEFA Nations League 2024–2025 yang mempertemukan dua negara bertetangga itu.

Laga penuh gengsi ini dijadwalkan berlangsung di Allianz Arena, Jerman, pada Minggu (8/6/2025) waktu setempat atau Senin pukul 02.00 WIB.

Di tengah euforia menyambut duel besar, Ronaldo menunjukkan sisi kebapakan dengan memberikan nasihat publik kepada Yamal, pemain muda Barcelona yang kini jadi sorotan Eropa. Pemain berusia 39 tahun itu menekankan pentingnya mendukung dan tidak membebani pemain muda dengan ekspektasi berlebihan.

“Biarkan dia berkembang. Jangan paksa dia menjadi sesuatu terlalu cepat. Dia punya talenta luar biasa dan waktu akan membentuknya,” ujar Ronaldo saat sesi konferensi pers jelang laga.

Pernyataan tersebut langsung menyita perhatian media dan fans, mengingat Yamal kini menjadi salah satu bintang muda paling bersinar di Eropa. Ronaldo, yang pernah mengalami tekanan besar saat debut muda bersama Portugal dan Manchester United, paham benar beban yang bisa menimpa pemain seusia Yamal.

Final Gengsi Tinggi: Portugal vs Spanyol

Final UEFA Nations League kali ini menjadi laga sarat gengsi, mempertemukan dua rival klasik dari Semenanjung Iberia. Timnas Portugal lolos ke partai puncak usai comeback dramatis 2-1 atas Jerman di semifinal. Spanyol sendiri melaju usai menyingkirkan Prancis dengan skor tipis 1-0.

Meski banyak mata tertuju pada Ronaldo dan Yamal, pertandingan ini akan menjadi panggung besar bagi banyak bintang lain seperti Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Pedri, hingga Rodri.

Namun yang tak kalah menarik adalah bagaimana Ronaldo kini mengambil peran sebagai mentor bagi generasi baru, bukan sekadar pencetak gol.

Lamine Yamal: Masa Depan Spanyol

Yamal, yang baru berusia 17 tahun, sudah mencatatkan sejarah sebagai pemain termuda yang mencetak gol untuk Timnas Spanyol dan Barcelona di level profesional. Namun sorotan tinggi terhadapnya memunculkan kekhawatiran soal perkembangan psikologis dan tekanan karier.

Dengan pesan bijaknya, Ronaldo seolah ingin menekankan bahwa karier panjang bukan hanya soal talenta, tapi juga soal ketahanan mental dan dukungan lingkungan.

Editor: Redaksi
Tanggal: 8 Juni 2025
Sumber: UEFA, Marca, A Bola


 


Milan – AC Milan bersiap kehilangan salah satu pilar pentingnya di lini tengah, Tijjani Reijnders, yang dikabarkan akan segera bergabung dengan raksasa Inggris, Manchester City. Namun yang mengejutkan, calon penggantinya disebut memiliki harga yang sangat murah — bahkan lebih murah dari sebuah smartphone flagship.

Reijnders dijadwalkan menjalani tes medis bersama The Citizens pada Minggu (8/6/2025), sebagai bagian dari kesepakatan transfer bernilai fantastis. Manchester City rela menggelontorkan 75 juta euro (sekitar Rp1,3 triliun) plus bonus untuk memboyong sang maestro lini tengah ke Etihad Stadium.

Pindahnya Reijnders akan meninggalkan lubang besar di lini tengah Rossoneri. Namun AC Milan disebut telah menyiapkan pengganti berbiaya minim, yang secara mengejutkan dibanderol lebih rendah dari harga satu unit ponsel pintar kelas atas, yaitu di bawah 300 euro atau sekitar Rp5 juta.

Siapa Calon Pengganti Reijnders?

Meski belum diungkap secara resmi, sejumlah media Italia menyebut Milan sedang memantau beberapa pemain muda dari liga-liga kecil Eropa, salah satunya pemain berusia 19 tahun dari Liga Kroasia yang berstatus bebas transfer usai kontraknya berakhir musim ini.

Langkah ini sejalan dengan filosofi manajemen Milan yang mulai kembali melirik talenta muda berpotensi tinggi namun berbiaya rendah, alih-alih langsung menggelontorkan dana besar untuk nama-nama mapan.

Strategi Ekonomi Milan: Investasi Minimal, Potensi Maksimal

AC Milan tampaknya tengah mempraktikkan strategi "low cost, high return", yaitu mendatangkan pemain muda murah yang bisa dikembangkan secara sistematis. Pendekatan ini telah berhasil mereka lakukan di masa lalu, termasuk saat mendatangkan Reijnders dari AZ Alkmaar pada 2023 dengan harga jauh lebih murah sebelum melonjak drastis dalam dua musim terakhir.

Dengan dana segar hasil penjualan Reijnders, Milan juga berpeluang memperkuat lini lain seperti bek kanan dan penyerang tengah, menjadikan kepergian sang gelandang sebagai kesempatan restrukturisasi skuad secara menyeluruh.

Reijnders ke City: Karier Baru, Tantangan Baru

Kepindahan Reijnders ke Manchester City menandai loncatan besar dalam kariernya. Gaya mainnya yang dinamis, kemampuan membaca permainan, serta distribusi bola yang akurat menjadikannya opsi ideal bagi Pep Guardiola yang tengah menata ulang lini tengah City pasca-kepergian beberapa pilar senior.

Editor: Redaksi
Tanggal: 8 Juni 2025
Sumber: Gazzetta dello Sport, Fabrizio Romano, Tuttosport


 


Osaka, Jepang – Timnas Indonesia melakukan langkah tak biasa jelang duel penting melawan Jepang di laga terakhir Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meski Ivar Jenner harus absen akibat akumulasi kartu kuning, ia tetap ikut serta dalam rombongan Skuad Garuda yang terbang ke Jepang. Keputusan ini disebut sebagai bagian dari strategi psikologis untuk membangun moral dan solidaritas tim.

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menegaskan bahwa semua pemain dibawa, termasuk yang tidak bisa tampil. "Semua pemain yang berjumlah 30 nama dibawa ke Jepang," ujar Sumardji, Jumat (7/6/2025) malam waktu setempat, sesaat setelah tim mendarat di Osaka.

Langkah ini memperlihatkan bahwa kekuatan Timnas Indonesia tak hanya mengandalkan aspek fisik dan taktik, tetapi juga mengutamakan kekuatan mental dan kebersamaan tim. Keberadaan Ivar Jenner meski tidak turun bermain dianggap penting untuk menjaga semangat dan motivasi seluruh skuad.

“Kita harus fight, kita upayakan dapat poin di Jepang,” tegas Sumardji. 
Strategi Pelatih Patrick Kluivert: Semua Pemain Harus Merasa Penting

Pelatih kepala Patrick Kluivert menunjukkan pendekatan berbeda dalam memimpin tim. Ia dikenal mengutamakan pendekatan humanis, di mana setiap pemain merasa memiliki peran, baik di lapangan maupun di luar pertandingan.

Dalam sesi latihan ringan dan diskusi tim, Ivar Jenner tetap dilibatkan. Tujuannya jelas: menjaga kebersamaan dan keterlibatan setiap pemain dalam proses tim.

Keputusan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa Timnas Indonesia tengah membangun fondasi tim yang solid dan inklusif, di mana kehadiran satu sama lain adalah energi tambahan, bukan sekadar formalitas.

Tidak Ada Rotasi, Timnas Siap Tampil Total

Meski Jepang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tetap berambisi meraih poin di kandang lawan. Sumardji menegaskan tidak akan ada rotasi pemain dalam laga penting ini.

“Ini pertandingan yang sangat penting. Kami harus tampil fight dan bisa mendapatkan poin. Tidak ada rotasi,” ujarnya.

Dua Pemain Absen: Sandy dan Reijnders

Selain Ivar Jenner, dua pemain lainnya tidak ikut ke Jepang. Sandy Walsh absen karena cedera, sementara Eliano Reijnders tetap di Belanda untuk mendampingi istrinya yang menanti kelahiran anak pertama mereka.

Dengan membawa seluruh skuad ke Jepang, termasuk pemain yang tidak bermain, Timnas Indonesia menunjukkan bahwa solidaritas dan psikologi tim menjadi senjata utama dalam menghadapi tim-tim besar Asia. Laga kontra Jepang pada Selasa, 10 Juni 2025, akan menjadi ujian mental dan karakter Garuda Muda di pentas internasional.

Editor: Redaksi
Tanggal: 8 Juni 2025
Sumber: PSSI, Media Timnas, Kualifikasi FIFA


Jumlah Poin FIFA yang Didapat Timnas Indonesia Jika Imbang atau Menang dari Jepang

Panasonic Suita, Jepang
– Timnas Indonesia bersiap menutup laga pamungkas Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi tim kuat Asia, Jepang, pada Selasa (10/6/2025) pukul 17.35 WIB. Meski duel ini tampak seperti laga formalitas, nyatanya tetap menyimpan gengsi dan potensi besar, terutama bagi Indonesia dalam hal perolehan poin FIFA.

Saat ini, Timnas Indonesia duduk di peringkat ke-116 dunia dengan koleksi 1.157,97 poin berdasarkan data dari Football Ranking. Kemenangan atas China beberapa waktu lalu membantu mengerek posisi Skuad Garuda, namun laga kontra Jepang bisa menjadi momen yang lebih berdampak secara peringkat global.

Mengacu pada sistem perhitungan resmi FIFA (SUM Formula), pertandingan melawan Jepang dikategorikan sebagai laga dengan tingkat kepentingan tinggi (I = 15). Karena selisih peringkat antara Indonesia dan Jepang sangat jauh (Jepang berada di peringkat 18–20 dunia dengan ±1.610 poin), maka poin yang bisa diraih Indonesia sangat besar.

Jika Indonesia menang melawan Jepang, prediksi perolehan tambahan poin mencapai:

± +16 hingga +17 poin

Ini artinya, total poin FIFA Indonesia bisa naik ke kisaran 1.173 hingga 1.175 poin, membuka peluang untuk merangkak naik ke posisi 110 besar dunia, tergantung hasil dari tim-tim lain.

Hasil imbang pun tetap menguntungkan secara poin FIFA. Dengan sistem yang sama:

Tambahan poin berkisar +6 hingga +7 poin

Ini akan mengangkat Indonesia mendekati 1.165 poin, sekaligus mengokohkan posisi di atas rival terdekat seperti Vietnam.

Sebaliknya, jika kalah dari Jepang, Indonesia hanya akan kehilangan:

-1 hingga -2 poin

Kerugian kecil ini terjadi karena status Jepang sebagai tim unggulan membuat kekalahan dari mereka dianggap wajar dalam algoritma FIFA.

Tak hanya berburu poin FIFA, duel lawan Jepang juga menjadi ajang pembuktian kualitas anak asuh Shin Tae-yong. Andai mampu menahan imbang atau bahkan menaklukkan Samurai Biru, Timnas Indonesia tak hanya mendulang poin besar, tapi juga mendapatkan pengakuan internasional dan modal kepercayaan diri untuk melanjutkan perjalanan menuju Piala Dunia 2026.

Lebih jauh, kemenangan atas Jepang berpotensi menggoyahkan Vietnam yang masih bersaing ketat dengan Indonesia dalam klasemen dan zona Asia.

Editor: Redaksi
Sumber: Football-Ranking.com, FIFA.com, AFC


Cari Blog Ini

Global Sport. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts